- Memahami prinsip kerja dari operasi mode input 1 (port B)
- Mengetahui fungsi pin - pin IC 8255
- IC 8255
- Resistor
- Switch
- LED
Input-Output (I/O)
Penjelasan IC I/O seperti PPI 8255,
PIT 8253, PIC 8259 dan ADDA Converter dapat dilihat pada buku teknik Interface.
Adapun tambahan penjelasan tentang teori PPI 8255 adalah masalah mode operasi
seperti penjelasan berikut.
Register-register PPl
8255
PPI
8255 mempunyai empat register yaitu Register Port A, Port B, Port C dan Control
Word. Masing-masing register bekerja ditentukan oleh kombinasi A1 dan A0.
Lokasi dan fungsi masing-masing register dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1 Lokasi dan fungsi register PPI 8255
8255 Basic Operations
|
|||||
A1
|
A0
|
-RD
|
-WR
|
-CS
|
Input Operation (READ)
|
0
0
1
|
0
1
0
|
0
0
0
|
1
1
1
|
0
0
0
|
Port
A – data bus
Port
B – data bus
Port
C – data bus
|
Output Operation
(WRITE)
|
|||||
0
0
1
1
|
0
1
0
1
|
1
1
1
1
|
0
0
0
0
|
0
0
0
0
|
Data
bus - Port A
Data
bus - Port B
Data
bus - Port C
Data
bus - Control
|
Disable Function
|
|||||
X
1
X
|
X
1
X
|
X
0
1
|
X
1
1
|
1
0
0
|
Data
bus – 3-State
Illegal
Condition
Data
bus – 3-State
|
Mode operasi PPI
Ada
3 mode operasi PPI yang di-setting melalui software yaitu:
a. Mode
0 (Basic I/O)
Digunakan
untuk konfigurasi operasi-operasi sederhana I/O untuk ketiga port (A, B dan C).
Tidak ada sinyal handshaking yang dikirim maupun diterima sehingga data secara
sederhana dikirim dan diterima dari/ke port seperti diagram blok gambar 1.
Gambar 1. Diagram blok mode 0
Mode
0 dapat dilakukan untuk semua port dan masing-masing port
dapat dipilih sebagai port input atau output. Port output dari PPI akan dilatch
sedangkan port input tidak dilatch.
Timing diagram untuk melakukan instruksi read
dan write pada operasi mode 0 seperti gambar 2
Gambar (a) Basic Input
Gambar (b) Basic Output
Gambar 2. Timing diagram untuk operasi mode 0
b. Mode
1 (Strobe I/O)
Digunakan
untuk konfigurasi operasi-operasi I/O dari / ke port tertentu yang dilengkapi
dengan sinyal handshaking. Port A dan port B digunakan sebagai transfer data
sedangkan port C sebagai pembangkit
sinyal handshaking.
Mode
1 terdiri dari 2 group (kelompok) yaitu port A dan port B yang masing-masing
kelompok terdiri dari 8 bit data port dan 4 bit control port. Masing-masing
kelompok dapat dipilih sebagai input atau output
serta masing-masing data port 8 bit akan dilatch baik sebagai input maupun
output. Empat bit port Clower dan Cupper dipakai sebagai
pengatur dan status bagi 8 bit port (port A dan Port B).
Sinyal Control Input
Pada
mode 1 input terdapat sinyal-sinyal kontrol pada pin-pin STB, IBF dan INTR yang
dapat dilihat pada gambar 6a.
a. Sinyal
input pin STB (Strobe input) aktif ‘0’ akan menyebabkan data input di port A
dan atau input di port B masuk ke input latch PPI.
b. Sinyal
output pin IBF (Input Buffer Full FF) aktif ‘1’ sebagai tanda apabila data port
input telah masuk ke input latch PPI. Dengan kata lain sinyal otput pin IBF
akan diset ‘1’ oleh input pin STB ‘0’ dan sinyal output pin IBF akan direset
‘0’ oleh tepi naik dari sinyal masukan pin RD.
c. Sinyal
output pin INTR (Interrupt Request) aktif ‘1’ dapat dipakai untuk menginterrupt
CPU dengan menghubungkan ke pin input INTR dari mikroprosessor. Sinyal ouput
pin INTR ini akan di set ‘1’ apabila sinyal input STB keadaan ‘1’, sinyal input
pin IBF keadaan ‘1’ dan sinyal INTE keadaan ‘1’ seperti terlihat pada gambar 3b. Sinyal INTR akan reset segera setelah sinyal RD mulai low.
d. Sinyal
INTE A dikontrol oleh bit set/reset dari PC4 dan INTE B dikontrol oleh bit
set/reset dari PC2. Sinyal INTE A dan B dihasilkan oleh register yang berada
didalam PPI.
e. PC7
dan PC6 adalah pin-pin I/O yang dapat digunakan untuk tujuan apapun.
Gambar (a) Mode 1 input
Gambar (b) Diagram Waktu
Gambar 3. Operasi mode 1 input
Sinyal
input pin STB (Strobe input) aktif ‘0’ akan menyebabkan data input di port B masuk ke input latch PPI. Sinyal
output pin IBF (Input Buffer Full FF) aktif ‘1’ sebagai tanda apabila data port
input telah masuk ke input latch PPI. Dengan kata lain sinyal otput pin IBF
akan diset ‘1’ oleh input pin STB ‘0’ dan sinyal output pin IBF akan direset
‘0’ oleh tepi naik dari sinyal masukan pin RD.
Sinyal
output pin INTR (Interrupt Request) aktif ‘1’ dapat dipakai untuk menginterrupt
CPU dengan menghubungkan ke pin input INTR dari mikroprosessor. Sinyal ouput
pin INTR ini akan di set ‘1’ apabila sinyal input STB keadaan ‘1’, sinyal input
pin IBF keadaan ‘1’ dan sinyal INTE keadaan ‘1’. Sinyal
INTR akan reset segera setelah sinyal RD mulai low. Sinyal INTE
B dikontrol oleh bit set/reset dari PC2. Sinyal INTE A dan B dihasilkan oleh
register yang berada didalam PPI.
7. Link Download [kembali]
1. File Rangkaian Simulasi
Download File
2. Video Simulasi
Download File
3. HTML
Download File
Tidak ada komentar:
Posting Komentar