- Memahami prinsip kerja dari port RS 232
- Mengetahui fungsi pin - pin IC MAX232
- IC MAX232
- Resistor
- Kapasitor
- LED
- Logicstate
Port
Serial
Port serial dikenal juga sebagai port RS-232, dengan kekurangan dibanding
port paralel adalah transmisi data
kecepatan rendah karena data dikirimkan satu bit dalam suatu waktu, seperti
gambar 81. Kecepatan transfer data dinyatakan dalam baudrate atau bitpersecond
(bps).
Adapun penjelasan konfigurasi pin-pin
port serial, seperti Tabel 8 dan konektor port serial DB 9, seperti pada gambar 1.
Gambar 1. Blok diagram komunikasi lewat port serial
Tabel 8 Konfigurasi pin-pin port
RS-232
Pin DB-9
|
Pin DB-25
|
Nama
|
Deskripsi
|
3
|
2
|
TD
|
Transmit Data
|
2
|
3
|
RD
|
Receive Data
|
7
|
4
|
RTS
|
Request To Send
|
8
|
5
|
CTS
|
Clear To Send
|
6
|
6
|
DSR
|
Data Set Ready
|
4
|
20
|
DTR
|
Data Terminal
Ready
|
1
|
8
|
DCD
|
Data Carrier
Detect
|
9
|
22
|
RI
|
Ring Indicator
|
5
|
7
|
GND
|
Signal Ground
|
a) Data Carrier Detect/ Received Line Signal Detect (DCD): DCE memberitahu
DTE ada data masuk di terminal masukan
b) Receive
Data (RxD): digunakan DTE menerima data dari DCE
c) Transmit
Data (TxD): digunakan
DTE mengirim data ke DCE
d) Data
Terminal Ready (DTR): DTE memberitahu kesiapan
terminalnya.
e) Signal
Ground: saluran Ground
f) Ring
Indikator (RI): DCE memberitahu ke DTE bahwa sebuah stasiun
menghendaki hubungan dengannya.
g) Clear
to Send (CTS): DCE memberitahu bahwa DTE boleh mulai mengirim
data.
h)
Request
To Send (RTS): DCE diminta mengirim data oleh DTE.
i) DCE
Ready (DSR): Sinyal aktif pada saluran ini
menunjukkan bahw DCE sudah siap.
Gambar 2. Konektor serial DB-9 bagian belakang CPU
Port serial membutuhkan Sinkronisasi pada transmisi data
agar data yang dikirimkan dapat diterima dengan benar. Setiap byte yang dikirimkan diberi bit tambahan
yaitu 1 bit start dan 1 sampai 2 bit stop. Kadang diperlukan juga bit parity yang menyatakan apakah data
yang dikirimkan memiliki bit 1 genap atau ganjil untuk keperluan sinkronisasi.
Bit tambahan ini bersifat opsional, tergantung pada setting port tersebut. Aplikasi
wireless: contoh, komputer
dengan telepon seluler (Bluetooth). Dan
dengan kabel data: contoh, telepon
seluler dengan port serial pada
komputer.
Kecepatan transfer data pada RS232
dinyatakan dalam baudrate (bps)
dimana baudrate menyatakan banyaknya bit yang dapat ditransfer dalam 1 detik. Baudrate terendah RS232 adalah 110 bps.
Baik pengirim maupun penerima data harus mempunyai konfigurasi RS232 yang sama
agar transfer data dapat berjalan dengan baik. Pengiriman data dilakukan dengan
mengirimkan bit LSB terlebih dahulu dan data terakhir merupakan bit MSB. Gambar
timing diagram sinyal asinkron untuk pengiriman data 01010011 tanpa bit
paritas, 8 bit data dan stop bit sebesar 1 bit dapat dilihat pada gambar 3. dibawah
ini.
Gambar 3. Timing diagram sinyal data pada port serial
Contoh:
Spesifikasi port serial untuk hubungan PC
dengan HP
a.
Port : COM1
b.
Baudrate : 19200 bps
c.
Data bit : 8 bit
d.
Parity Bits : None (tidak ada)
e.
Stop bit : 1 bit
f.
Flow Control : None (tidak ada)
Level tegangan
antara RS 232 tidak sama dengan level tegangan telepon seluler yang memiliki
level tegangan TTL. Oleh karena itu komunikasi antara komputer dengan telepon
seluler memerlukan antar muka. Sebuah rangkaian transceiver digunakan untuk
menyamakan level tegangan antara RS 232 dengan level tegangan TTL yang dimiliki
oleh telepon seluler. Sebuah rangkaian
transceiver digunakan untuk menyamakan level tegangan antara RS 232 dengan
level tegangan TTL yang dimiliki oleh telepon seluler.
5. Prinsip Kerja [kembali]
Rangkaian transceiver digunakan untuk menyamakan level tegangan antara
RS 232 dengan level tegangan TTL yang dimiliki oleh telepon seluler. Sebuah rangkaian transceiver digunakan untuk
menyamakan level tegangan antara RS 232 dengan level tegangan TTL yang dimiliki
oleh telepon seluler. Rangkaian ini menggunakan IC MAX 232, IC MAX232
memiliki dua charge-pump internal yang berfungsi sebagai konverter
tegangan +5V menjadi ±10V saat tanpa beban untuk operasi driver RS232.
Konverter pertama menggunakan kapasitor C1 untuk menggandakan tegangan
input +5V menjadi +10V saat C3 berada pada output V+. Konverter kedua
menggunakan kapasitor C2 untuk merubah +10V menjadi -10V saat C4 berada
pada output V-. Keluaran atau Receiver berupa LED akan menyala jika transmiter aktif "LOW"
7. Link Download [kembali]
1. File Rangkaian Simulasi
Download File
2. Video Simulasi
Download File
3. HTML
Download File
Tidak ada komentar:
Posting Komentar